Senin, 05 Maret 2012

Proses Perancangan Promosi "Nasi Jinggo"








Tugas Perancangan Promosi "Nasi Jinggo"


Nasi Jinggo adalah salah satu makanan ciri khas daerah Bali. Nasi Jinggo pada awalnya lahir di Denpasar, yaitu di sebuah rumah di lorong gang kecil dekat Pasar Badung. Nasi ini sebenarnya adalah nasi bungkus daun pisang yang sangat murah dan biasanya diperjual belikan pada malam hari. Siapa yang membeli Nasi Jinggo di malam hari? Nasi bungkus daun pisang ini diminati para buruh pasar yang mengangkut barang dari desa menuju pasar besar yang ada di Denpasar pada malam hari. Mahasiswa yang ngelembur buat tugas dan para karyawan yang pulang malam juga menjadi peminat utama dari makanan ini.

Nasi Jinggo adalah nasi yang unik, hal tersebut dilihat dari nama Jinggo yang ditaksirkan oleh para pembeli. Makna dan maksud yang terkandung memang tidak dapat diketahui oleh pemilik yang memproduksinya. Nama Jinggo seakan-akan tanpa direncanakan dan hadir begitu saja di tengah para pelanggannya. Menghadirkan kebersamaan antar penikmat nasi dimalam hari.

Perancangan ini terinspirasi dari kerinduan mahasiswa sebagai penduduk pendatang yang berada di Yogyakarta. Membranding nama Nasi Jinggo di Yogyakarta, di tengah ramainya sajian kuliner kerumunan masyarakat dan wisatawan. Hal ini juga menjadi tujuan untuk menambah khasanah kuliner Jogja.

Dirancang berdasarkan konsep menghadirkan makanan dengan citarasa khas Bali. Gaya visual yang sederhana, merakyat, namun tetap dihadirkan menarik untuk target audiencenya. Penggunaan warna yang cerah namun masih ada sentuhan klasik Balinya. Hal tersebut disesuaikan dengan konsep menghadirkan cita rasa Bali. Sebuah pulau yang sering disebut pulau impian " Dream Land".